Baca juga: Cerita Rakyat Sulawesi Barat - Asal Mula Nama Pamboang) "Silahkan masuk, Tuan!" Samba` Paria mempersilahkan sang Raja sambil memberi hormat. "Terima kasih, gadis cantik! Kalau boleh aku tahu, siapa namamu dan kamu tinggal bersama siapa di rumah ini"" tanya sang Raja. "Ampun, Tuan! Hamba Samba` Paria.
Jumlah Pengunjung 39,771 Cerita Rakyat Dari Sulawesi – Indonesia benar-benar sebuah negara yang di setiap daerahnya terdapat kisah-kisah legenda tertentu. Salah satu yang terkenal adalah cerita rakyat dari Sulawesi yang hingga saat ini masih terawat dengan baik. Hal ini disebabkan oleh kesadaran masyarakat untuk tetap menurunkan cerita-cerita tradisional kepada anak cucunya. Sehingga muncul siklus penceritaan legenda yang terus berkembang dengan intensif. Baca juga ya daftar enam Lagu Daerah Yang Berasal Dari Sulawesi Selatan Yang indah inilah 5 Lagu Daerah Yang Berasal Dari Sulawesi tenggara yang khas cerita rakyat dari Sulawesi // Nah, di bawah ini ada beberapa sinopsis sederhana tentang cerita legenda yang berasal dari propinsi Sulawesi. Kumpulan rangkuman cerita yang menjadi bukti kalau Sulawesi dan Indonesia adalah gudangnya legenda. Ini kisah cerita yang dimaksud 1. Legenda Batu Bangga Legenda Batu Bangga // Cerita Rakyat Dari Sulawesi Yang Terkenal yang pertaa adalah cerita tentang Legenda Batu Bangga yang meneceritakan kisah seorang anak bernama Intobu yang durhaka kepada ayahnya yang sudah tua renta. Bahkan, ia tega tidak menyelamatkan sang ayah saat terjadi gelombang ganas hanya karena malu pada istrinya yang cantik. Akhirnya sang ayah pun mengutuk Intobu menjadi batu beserta bangga atau sejenis perahu yang cukup besar. Beberapa saat setelah doa dipanjatkan, terjadi petir dan si anak durhaka tersebut akhirnya menjadi batu yang disebut batu bangga. Ada pesan moral yang bisa dipetik dari legenda ini yaitu jangan pernah menyia-nyiakan orang tua di masa tuanya. Justru ia harus dirawat dengan baik atau tuhan akan murka lalu mengirimkan laknatnya. 2. Legenda Sigarlaki dan Limbat Legenda Sigarlaki dan Limbat // Legenda Sigarlaki dan Limbat adalah kisah yang populer dan layak diceritakan kepada anak cucu kita dan juga termasuk Cerita Rakyat Dari Sulawesi Yang Terkenal. Pasalnya, di dalam kisah ini terdapat pesan moral yang bagus yaitu tidak asal menuduh orang sembarangan. Sigarlaki adalah seorang pemburu yang memiliki pelayan bernama Limbat. Karena Sigarlaki merasa lapar tetapi tidak mendapatkan satu buruan pun maka ia pulang dari hutan dengan harapan Limbat memasak untuknya. Sayang, ketika sampai di rumah Sigarlaki tidak menemukan makanan sedikitpun yang kata Limbat telah dicuri oleh orang. Namun, Sigarlaki tidak percaya dan menyangka makanan telah dihabiskan sendiri oleh pembantunya tersebut. Dari sini konflik terus bermula yang membuat Sigarlaki akhirnya menyesal karena menuduh Limbat macam-macam. 3. Legenda Si Penakluk Rajawali Legenda Si Penakluk Rajawali // Cerita rakyat dari Sulawesi yang juga cukup terkenal adalah Legenda Si Penakluk Rajawali. Sebuah kisah tradisional yang menarik karena dibumbui dengan intrik perkelahian antara pemuda tampan dengan rajawali raksasa. Kisah diawali dari keresahan seorang raja yang harus mengorbankan satu putri kesayangannya kepada rajawali raksasa. Karena itu, ia pun mengadakan sayembara barang siapa yang bisa menaklukkan rajawali tersebut akan dinikahkan dengan putrinya yang cantik. Cerita tidak sederhana tersebut karena si pemuda yang akhirnya berhasil membunuh sang rajawali justru lebih memilih kembali mengembara daripada menikahi sang putri. Namun, akhirnya lewat sebuah gelaran bola sepak, akhirnya putri dan sang pemuda dipertemukan kembali dan pernikahan bisa dilangsungkan. Baca juga ya 5 Alat Musik Tradisional Kalimantan Yang Masih Sering Dimainkan inilah 5 Rumah Adat Betang Di Kalimantan 4. Legenda Hawadiyah Legenda Hawadiyah // Legenda Hawadiyah adalah kisah percintaan yang sangat populer di Sulawesi. Mengisahkan dua orang perempuan bernama Hawadiyah dan Bekkandari yang tinggal di sebuah kampung bernama Mandar. Hawadiyah adalah perempuan cantik tetapi miskin dan hanya tinggal bersama ibunya di gubuk yang reyot. Sedangkan Bekkandari adalah perempuan yang kaya raya tetapi memiliki wajah yang biasa saja. Keduanya terlihat konflik sengit ketika ada pemuda bernama Mara’ Dia Jawa hendak melamar Hawadiyah. Terjadi konflik percintaan yang seru setelah itu, apalagi Hawadiyah dan ibunya menjadi pekerja di perkebunan kelapa sawit milik keluarga Bekkandari. 5. legenda Putri Tandampalik Legenda Putri Tandampalik, Cerita Rakyat Dari Sulawesi // Legenda Putri Tandampalik adalah Cerita Rakyat Dari Sulawesi Yang Terkenal. Bahkan, sering dijadikan bahan dongeng ketika orang tua akan menidurkan anaknya di malam hari. Di dalam kisah ini ada seorang putri bernama Putri Tandampalik yang diusir dari Kerajaan Luwu karena diserang penyakit kusta. Namun, ketika si putri terdampar di sebuah pulau, kusta di tubuhnya sembuh karena dijilati oleh seekor kerbau putih. Akhirnya sang putri menikah dengan putra mahkota Kerajaan Bone. Kehidupan mereka akhirnya berbahagia sekalipun keduanya berasal dari dua negara yang berbeda di kala itu. 6. Panglima To Dilating Panglima To Dilating, Cerita Rakyat Dari Sulawesi // Cerita rakyat Sulawesi yang terakhir adalah Panglima To Dilating. Kisah singkat tetapi mengandung pesan moral yang bagus. Bahkan, ada yang mengatakan kalau legenda ini adalah sebuah kisah sejarah tentang seorang panglima yang gagah perkasa. Panglima To Dilating adalah kepala pasukan Raja Gowa yang berhasil mengalahkan raja Lego yang telah menindas rakyat di Kerajaan Balanipa. Tak dinyana, ternyata Raja Balanipa sebelumnya adalah ayahnya sendiri yang dulu hendak membunuhnya saat masih bayi. Untung Panglima To Dilating diselamatkan oleh Patih Puang Moso dari kekejaman ayahnya sendiri. Sehingga, jadilah ia panglima kerajaan Gowa yang disegani. Itulah beberapa cerita rakyat dari Sulawesi yang layak diketahui oleh masyarakat. Jangan lupa untuk terus diceritakan kepada generasi selanjutnya supaya legenda tidak hilang ditelan jaman.
Pandanganmasyarakat di Batang Kapas, cerita ini memang terjadi dalam masyarakat waktu itu. Pandangan ilmiah, memang mitos, karena jalan cerita tidak masuk di akal manusia hidup dua kali. Apakah ada air hubungan nyawa, apakah ini merupakan symbolik saja.
Makassar - Samba Paria merupakan cerita rakyat yang berasal dari suku Mandar, Sulawesi Barat Barat. Cerita rakyat ini cukup populer dan melegenda di kalangan dari buku berjudul 'Cerita Rakyat Sulawesi Barat Samba Paria' yang diterbitkan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud, cerita rakyat Samba Paria mengisahkan tentang seorang gadis pemberani yang berhasil menaklukkan rajanya yang memerintah dengan sangat kejam. Raja tersebut bernama Raja Bumi bahwa Raja Bumi Mandar kerap membuat rakyatnya sengsara, dia selalu merampas semua harta yang dimiliki rakyatnya. Rakyat hanya bisa mematuhi semua keinginan raja. Walaupun mereka hidup dalam kesengsaraan, tak ada seorang pun yang berani melakukan perlawanan. Akan tetapi, seorang gadis bernama Samba Paria menunjukkan keberaniannya dan melakukan perlawanan kepada raja. Hal itu dilakukan Samba Paria agar bisa kembali hidup dengan damai dan tentram bersama adik seperti apa kisah perjuangan Samba Paria dalam menaklukkan Raja Bumi Mandar yang kejam? Simak berikut ini kisah Rakyat Sulawesi Mandar Samba PariaAlkisah, di daerah Mandar, Sulawesi Barat, hiduplah seorang Raja yang zalim dan sewenang-wenang terhadap rakyatnya. Tiap kali sang raja melihat rakyatnya hidup bercukupan, sang raja langsung memungut pajak yang Mandar sebenarnya merupakan wilayah yang kaya akan sumber daya alamnya. Namun, karena keserakahan sang raja, semua jerih payah rakyat dari membajak sawah atau menjala ikan di laut menjadi raja dan keluarganya hidup berlimpah dengan kekayaan hasil memungut pajak secara sewenang-wenang. Sementara rakyatnya tetap hidup dalam kemiskinan meski telah bekerja keras mengolah yang jenuh dengan kezaliman raja pada akhirnya melakukan perlawanan secara sendiri-sendiri atau berkelompok. Tapi semua perlawanan itu sia-sia, raja makin zalim dan memerintahkan tentara kerajaan untuk mengganjar rakyat yang melawan dengan hukuman yang hidup dalam ketakutan lalu berusaha melarikan diri ke negeri lain, namun tidak semuanya berhasil. Perahu yang digunakan untuk berlayar kadangkala tenggelam diterjang ombak ganas di tengah laut atau perahu yang ditumpangi bocor hingga akhirnya tidak punya pilihan lain selain berdiam diri dan memasrahkan diri pada yang maha dikenal sebagai sosok yang zalim dan serakah, sang raja juga dikenal sebagai penyuka perempuan. Perempuan muda dan cantik yang ditemui dan dilihatnya akan diambil paksa olehnya untuk dijadikan sebagai sang raja telah memiliki tiga belas permaisuri, tapi raja belum merasa puas. Suatu ketika saat berada di istana, raja berkata,"Akan aku buktikan bahwa akulah satu-satunya raja sakti tanpa tanding sejagat. Aku haarus memiliki empat puluh permaisuri sebagai bukti kesaktianku!" kata sang raja yang semena-mena itu membuat rakyat hidup dalam ketakutan dan kehilangan semangat. Para gadis memilih mengurung diri di dalam rumah karena takut suatu saat diculik oleh itu, di suatu kampung di lereng gunung tinggalah seorang nenek yang telah berusia lanjut. Meskipun sudah tua pikirannya masih itu dikenal memiliki kemampuan menerawang hal-hal yang akan terjadi di kemudian hari. Tak jarang, orang-orang di sekitarnya bertanya pada sang nenek tentang nasib mereka yang dipermainkan oleh sang nenek mengatakan, dia melihat dalam mimpinya sang raja akan ditaklukkan oleh seorang perempuan muda dan mengakhiri tidak hanya nenek yang mendapatkan mimpi. Suatu malam sang raja juga bermimpi menemukan bunga yang harum semerbak di belantara tempat biasa sang raja pergi harinya, raja memanggil juru nujum ke istana untuk menanyakan makna mimpinya karena dia sangat nujum menjelaskan sang raja akan mendapatkan permaisuri baru yang masih muda dan cantik jelita di rimba belantara. Namun, dia juga berpesan agar sang raja berhati-hati karena gadis yang akan dipersuntingnya juga akan membawa petaka bagi sang terlena dengan kebahagiaan mendengar dirinya akan mempersunting seorang gadis muda dan cantik, dia pun enggan mendengarkan pesan dari juru itu, sebuah rumah panggung tersembunyi di rimba belantara, hidup lah dua orang kakak beradik yang telah yatim piatu. Yang sulung adalah seorang gadis berusia enam belas tahun bernama Samba, sementara sang adik adalah seorang laki-laki berusia sepuluh kerap memanggil si sulung dengan sebutan Samba Paria karena rumahnya yang tertutup rapat oleh tanaman paria. Tanaman paria yang tumbuh menjalari tiang, tangga, dan atap rumah mereka sehingga tak seorang pun akan menduga keberadaan rumah itu jauh dari pemukiman penduduk dan tertutupi pepohonan yang tumbuh lebat di siang Samba Paria bersama adiknya sedang asyik menyantap makanan yang terbuat dari talas di rumah panggungnya. Ketika adik Samba akan memasukkan ubi talas yang masih panas ke dalam mulutnya, tiba-tiba talas itu terlepas dan terjatuh ke berdua membiarkan talas itu tetap di tanah. Mereka tidak memungutnya lagi, karena talas itu telah kotor oleh tanah sehingga tidak mungkin lagi untuk saat yang hampir bersamaan, rombongan raja dari pesisir Mandar sedang berburu di hutan itu. Mereka datang dengan menunggang kuda dan membawa serta beberapa Ekor anjing pemburu yang anjing-anjing pemburu itu dilepas untuk mencari mangsa. Saat kembali, anjing kesayangan raja menggigit sebuah makanan mulutnya."Pengawal! Benda apa yang digigit anjing itu? Cepat ambil benda itu dan bawa kemari!" perintah sang raja yang sedang duduk beristirahat di bawah sebuah pengawal mengambil benda yang digigit si anjing dan menyerahkannya pada sang raja."Paduka, benda ini ternyata sepotong ubi talas yang masih hangat." ujar pengawal itu."Apa katamu? Ubi talas yang masih hangat? Dari mana anjing itu mendapatkan talas hangat di tengah rimba belantara seperti ini?" tanya sang raja raja merasa yakin bahwa orang yang memasak ubi takas itu pasti berada di sekitar situ juga. Karena penasaran, sang raja memberi isyarat kepada si anjing pemburu agar mengantarnya ke tempat ubi talas yang masih hangat itu mereka di depan rumah Samba Paria yang berselimut tanaman peria. Sang raja hampir tidak percaya pada penglihatannya ketika menyaksikan sebuah rumah di tengah belantara rasa penasaran, sang raja mengetuk pintu dan mencari sang pemilik rumah. Beberapa saat kemudian pemilik rumah membukakan raja tertegun saat melihat gadis belia yang cantik jelita berdiri di hadapannya."Aduhai, cantiknya gadis ini." Sang raja bergumam takjub dalam raja pun jatuh hati dengan gadis itu. Tiba-tiba dia teringat akan perkataan juru nujum istana beberapa waktu lalu. Sang raja menduga gadis itu adalah calon permaisurinya dan sang raja berencana untuk itu, hati Sambar pun bergetar tidak karuan. Bukan karena Samba Paria sedang jatuh hati, melainkan karena ia tahu bahwa yang berdiri di hadapannya adalah sang raja karena pakaian yang dikenakannya penuh dengan perhiasan emas yang Paria hendak menjamu sang raja yang sedang kehausan, sayangnya persediaan air minum telah habis. Akhirnya Samba meminta sang raja untuk menunggu air yang diambil adiknya di sungai di balik raja menyanggupi, namun tiba-tiba muncul niat buruk sang raja menculik Samba Paria untuk dijadikan istrinya. Sang raja kemudian melubangi tempat air yang akan dibawa adik Samba Paria agar anak kecil itu berlama-lama di sang raja memerintahkan beberapa pengawalnya untuk membawa gadis cantik itu ke istana. Samba Paria memohon agar tidak dibawa, dia mencemaskan adiknya jika ditinggal sendiri di sang raja tidak peduli dan tetap ingin membawa Samba Paria. Samba Paria kemudian mencari untuk meninggalkan jejak agar sang adik bisa kemudian meminta izin kepada raja untuk mengumpulkan puluhan lembar daun paria untuk dijadikan sayur, dia beralasan sangat menyukai sayur daun paria. Sang raja pun menyetujui permintaan Samba perjalanan menuju istana, Samba Peria merobek-merobek daun paria itu lalu menebarkannya di jalan yang dilaluinya agar adiknya dapat mengetahui yang pulang dari sungai tidak menemukan kakaknya di rumah lantas melihat sobekan daun. Dia pun mengikutinya, setelah hari lamanya berjalan, akhirnya sang adik tiba di istana mencari kakaknya, namun sang raja menyekap dan tidak membiarkan Samba Paria menemui adiknya. Sang adik merasa kecewa, sebelum adik Samba Paria pulang, ia menanam sebatang pohon kelor di depan istana dan berpesan,"Baiklah, jika kakak sudah tidak sudi menemui adik. Adik akan pulang ke rumah. Adik akan menanam sebatang pohon kelor d sini. Jika batang kelor ini layu berarti adik sedang sakit keras. Jika batang kelor ini mati, berarti Adik juga sudah mati," kata anak itu lalu bergegas pergi dengan perasaan sedih dan kecewa yang teramat Paria hanya bisa menangis mendengar pesan terakhir adiknya. Ia selalu mengkhawatirkan nasib adiknya yang tinggal sendiri di tengah rimba mengetahui nasib adiknya, setiap hari Samba Paria mengintip batang kelor itu melalui jendela. Semakin hari batang kelor itu semakin layu. Hal itu menunjukkan bahwa adik Samba Paria sedang sakit kondisi itu, Samba Paria mulai panik. Ia pun segera mencari cara agar bisa melarikan diri dari istana suatu hari, saat sang Raja pergi berburu, Samba Paria memasak nasi dan lauk sebanyak-banyaknya. Dia berniat untuk melarikan semua makanan sudah matang, ia lalu mengajak dayang-dayang istana pergi mandi di sungai yang berada tidak jauh dari istana. Ketika sedang asyik mandi, Samba Paria sengaja membuang cincin pemberian sang Raja ke dalam air."Tolong! Tolong! Cincinku jatuh ke dalam air!" teriak Samba` teriakan Samba Paria, dayang-dayang tersebut segera melompat ke dalam sungai. Mereka harus menemukan cincin itu karena khawatir akan dihukum oleh sang dayang-dayang tersebut menyelam di dalam air, Samba Paria segera mengenakan pakaiannya dan mengambil bungkusan makanannya. Dia lalu menunggang kuda hendak menemui adiknya yang dikiranya sudah di rumahnya, Samba Paria mendapati adiknya tergolek lemas tidak berdaya dengan mata terpejam. Dia pun segera membuka bungkusan makanan yang dibawanya lalu menyuapi dengan pelan-pelan, adiknya masih bisa mengunyah dan menelan makanan itu. Akhirnya, sang Adik perlahan-lahan pulih dan sudah bisa diajak berbicara. Hati Samba merasa lega karena adiknya Samba Paria bertanya mengenai sang raja, karena sang raja pasti akan menyusul dan membawanya kembali ke istana. Samba memikirkan bagaimana cara agar ia lolos dari belenggu sang Paria lalu menghaluskan biji cabe rawit, merica, dan daun kelor sebanyak-banyaknya. Setelah itu, ia mencampurnya dengan abu dapur, lalu memberinya air sehingga bentuknya seperti adonan lama kemudian, sang raja benar-benar datang mencarinya. Sang raja langsung naik ke rumah dan mengetuk pintu."Hei, Samba Paria, buka pintunya! Kalau kau tidak buka pintu, akan aku dobrak pintu ini!" seru sang Raja yang sudah berdiri di depan pintu dengan Paria pun segera membuka pintu rumahnya sambil membawa wadah dari tempurung kelapa yang berisi adonan cabe rawit, abu, daun kelor dan pintu terbuka, ia langsung menyiramkan adonan tersebut ke arah mata sang raja. Raja pun langsung menjerit menahan rasa perih sambil mengusap-usap kedua itu, tiba-tiba raja terpeleset dan akhirnya jatuh terjungkal-jungkal ke tanah. Raja yang zalim itu pun tewas seketika karena tulang lehernya patah terpental di batu besar yang berada di bawah tangga rumah Samba itu, Samba Paria pun kembali hidup damai, rukun, dan tenang bersama adiknya. Simak Video "Pria di Polman Tewas Ditikam OTK Saat Tidur Sampai Wajah Terbelah" [GambasVideo 20detik] urw/sar
CeritaRakyat dari Sulawesi Selatan Penulis : Nurlina Arisnawati Penyunting : Dony Setiawan Ilustrator : Jackson Penata Letak: Giet Wijaya Diterbitkan pada tahun 2016 oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Jalan Daksinapati Barat IV Rawamangun Jakarta Timur Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Isi buku ini, baik sebagian maupun seluruhnya
detikSulselRabu, 14 Jun 2023 0800 WIB Tragis Siswi SMA Dibunuh Sopir Pikap-Mayatnya Ditemukan Terapung Siswi SMA bernama Hetmi 16 tewas mengapung di Muara Pantai, Mamuju, Sulawesi Barat Sulbar setelah dibunuh sopir pikap bernama Hasbullah alias Gepal. detikSulselSelasa, 13 Jun 2023 2245 WIB Sopir Pikap Mamuju Pembunuh Siswi SMA Ngaku Cekik Korban hingga Tewas Sopir pikap bernama Hasbullah alias Gepal mengaku membunuh pacarnya, Hetmi 16 lalu mayatnya dibuang di Muara Pantai Mamuju, Sulawesi Barat Sulbar. detikSulselSelasa, 13 Jun 2023 1954 WIB Tampang Sopir Pikap Pembunuh Siswi SMA Mayatnya Ditemukan Terapung di Mamuju Polisi menangkap Hasbullah, pria yang tega membunuh pacarnya, Hetmi 16 lalu mayatnya dibuang di Muara Pantai Mamuju, Sulawesi Barat Sulbar. detikNewsSelasa, 13 Jun 2023 1555 WIB Siswi SMA Tewas Terapung di Mamuju Ternyata Dibunuh Pacar Sopir Pikap Polisi menangkap seorang sopir pikap bernama Gepal yang diduga membunuh siswi SMA H 16 yang mayatnya ditemukan terapung di Muara Pantai. detikSulselSelasa, 13 Jun 2023 1231 WIB Siswi SMA Mayatnya Terapung di Mamuju Terakhir Ikut dengan Sopir Pikap Siswi SMA bernama Hetmi 16 diduga menjadi korban pelecahan seksual hingga pembunuhan sebelum mayatnya dibuang di Muara Pantai Mamuju, Sulawesi Barat Sulbar. detikSulselSelasa, 13 Jun 2023 1015 WIB Mayat Terapung di Muara Pantai Mamuju Ternyata Siswi SMA, Diduga Dibunuh Polisi mengungkap identitas mayat wanita yang ditemukan terapung di muara Pantai Mamuju, Sulawesi Barat Sulbar. detikSulselSenin, 12 Jun 2023 1341 WIB Geger Mayat Wanita Tanpa Identitas Ditemukan Terapung di Muara Pantai Mamuju Warga di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat Sulbar dibuat geger dengan temuan mayat wanita tanpa identitas mengapung di muara pantai. detikSulselKamis, 08 Jun 2023 1930 WIB 2 Kurir Sabu di Mamuju Ditangkap, 1 Pelaku Mahasiswa 2 pria berinisial SY 24 dan AD 35 di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat Sulbar ditangkap atas kasus penyalahgunaan narkoba jenis sabu. detikSulselSenin, 05 Jun 2023 0602 WIB Biadab Tukang Ojek di Polman Perkosa ABG 16 Tahun Lalu Ditinggal di Masjid Tukang ojek berinisial MU 21 di Kabupaten Polewali Mandar Polman, Sulawesi Barat Sulbar memperkosa gadis ABG berusia 16 tahun berkali-kali. detikSulselSabtu, 03 Jun 2023 2030 WIB Melihat Ritual Massorong Lopi, Tradisi Warga Polman sebagai Wujud Rasa Syukur Warga Kabupaten Polewali Mandar memiliki sebuah ritual unik bernama Massorong Lopi sebagai wujud syukur masyarakat usai dibangun jembatan di wilayah tersebut.
SULUTHEBATCOM, Talaud - Ketua Balai Bahasa Sulawesi Utara Suprianto Widodo, S.S, M.Hum mengajak untuk melestarikan cerita rakyat sebagai produk kebudayaan. Hal itu disampaikan dalam kegiatan Seminar Pembinaan Komunitas Baca Se-Kabupaten Kepulauan Talaud yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Sulawesi Utara di Aula Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Talaud (24
SOLO - Cerita rakyat merupakan salah satu kekayaan budaya yang perlu diketahui dan dipelajari. Ada banyak jenis cerita rakyat Indonesia. Bahkan, di setiap daerah biasa nya memiliki cerita rakyat yang berbeda-beda. Lantas, apa saja cerita rakyat yang ada di Indonesia? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini. Contoh Cerita Rakyat Indonesia Secara umum, pengertian cerita rakyat adalah kisah dari budaya masyarakat sekitar. Biasanya, cerita rakyat berisi dari kisah masa lalu. Dalam cerita rakyat terdapat amanat yang bisa menjadi pembelajaran. Maka dari itu, seringkali cerita rakyat dibacakan atau diceritakan ke anak-anak karena bersifat edukatif. Berikut ini beberapa cerita rakyat dari Indonesia yang populer. 1. Malin Kundang Cerita rakyat indonesia satu ini dari Sumatera Barat, sangat populer di kalangan masyarakat. Malin Kundang merupakan cerita rakyat yang mengisahkan anak durhaka bernama Malin yang dikutuk menjadi batu. Malin berasal dari keluarga tidak mampu. Saat beranjak dewasa, Malin pergi ke luar kota untuk merantau. Setelah merantau, Malin sukses menjadi orang kaya dan menikah dengan perempuan kaya. Seusai menikah, Malin dan istrinya pergi berlayar. Kapal yang mereka tunggangi berlibur di kampung halaman Malin. Sang ibu melihat kedatangan Malin dan menyambut hangat kedatangan anak kesayangannya. Namun, tanpa diduga ternyata Malin pura-pura tidak mengenali ibunya karena merasa malu dengan kondisi ibunya. Mengetahui hal tersebut, sang ibu marah lantas mengutuk Malin menjadi batu. Cerita rakyat Indonesia singkat ini memberikan pelajaran kepada kita semua agar tidak melupakan orang tua. Pasalnya, kesuksesan yang kita raih semua berkat doa dan dukungan dari orang tua. 2. Bawang Merah dan Bawang Putih Bawang Merah dan Bawang Putih merupakan contoh cerita rakyat indonesia lain yang populer di kalangan masyarakat. Cerita rakyat ini mengisahkan seorang anak bernama Bawang Putih yang kehilangan ibunya yang meninggal dunia. Setelah itu, ayah Bawang Putih menikah dengan perempuan yang memiliki anak bernama Bawang merah. Pada awalnya, mereka hidup rukun. Akan tetapi, suatu hari ayah Bawang Putih meninggal dunia. Suatu hari, Bawang Putih tidak sengaja menghanyutkan baju miliki ibu tirinya yang membuat sang ibu sangat marah dan meminta Bawang Putih untuk mencarinya. Bawang Putih kemudian berhasil menemukan baju tersebut yang ternyata sudah berada di tangan nenek tua. Nenek tersebut akan mengembalikan baju tersebut dengan syarat Bawang Putih harus menemaninya selama seminggu. Bawang Putih menyetujuinya. Seminggu setelahnya, nenek tersebut memberikan labu kepada Bawang Putih. Setelah dibuka ternyata labu tersebut berisi emas. Bawang Merah mengetahui hal tersebut. Kemudian, ia melakukan hal serupa. Ketika hendak pulang, ia kemudian meminta labu kepada nenek tersebut dan memilih yang ukurannya paling besar. Sesampainya di rumah, Bawang Merah membuka labu tersebut. Tanpa diduga, isi labu tersebut bukan emas, melainkan hewan berbahaya. Hewan tersebut kemudian mengutuk Bawang Merah dan ibunya sampai meninggal. Dari cerita rakyat indonesia tersebut terdapat amanat yang mengajarkan pada kita agar tidak mudah iri dengki dan serakah. Sepatutnya kita turut bahagia saat ada orang lain yang mendapatkan keberuntungan. Itulah contoh cerita rakyat Indonesia yang populer. Selain kedua cerita rakyat yang sudah disebutkan, masih ada beberapa contoh cerita rakyat lain yang tak kalah populer dan menarik untuk dipelajari. Untuk mengetahui cerita rakyat yang berasal dari Indonesia, Anda bisa membeli buku cerita rakyat. Sebaiknya, cerita rakyat terus dikenalkan kepada anak-anak karena terdapat banyak pelajaran yang bisa dipetik. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kurakura Yang Sombong Cerita Rakyat Dari Sulawesi Utara. Ada seekor kura-kura yang hidup disebuah rawa, namanya Pion. Pion terkenal sebagai binatang yang sombong dan selalu iri terhadap kelebihan binatang lain. Suatu siang Pion mendekati Ibe dan Tina sepasang bangau, yang sedang mencari ikan di rawa. "Selamat siang, Ibe dan Tina", Pion
Cerita Rakyat Sulawesi Barat Legenda Si Kembar Sawerigading dan Tenriyabeng Apa kabar sobat blogger Jombang dan kawan pembaca The Jombang Taste se-Indonesia? Pada artikel sebelumnya kita sudah mengulas cerita Legenda Putri Tandampalik dari Sulawesi Selatan dan kisah dongeng Suri Ikun dari Provinsi NTT. Berikut ini cerita legenda si kembar yang terpisah sejak kecil dari Sulawesi Barat, yaitu Sawerigading dan Tenriyabeng. Selamat membaca. Pada jaman dulu ada seorang pemimpin kerajaan dari keturunan Raja Langit yang bernama La Tiuleng. Raja itu memiliki gelar Batara Lattu. Batara Lattu dikaruniai dua anak kembar, yaitu seorang anak laki-laki yang diberi nama Lawe atau La Madukelleng, namun anak laki-laki itu lebih dikenal dengan sebutan Sawerigading. Sedang saudara perempuannya bernama We Tenriyabeng. Dua saudara kembar itu adalah keturunan raja dan kelak akan menjadi tokoh bersejarah dari Sulawesi Barat. Meskipun terlahir sebagai saudara kembar, Sawerigading dan We Tenriyabeng tidak dibesarkan bersama-sama. Mereka hidup terpisah sejak kecil sehingga satu sama lain tidak saling mengenal. Begitulah salah satu isi peraturan adat pada saat itu. Jika ada anak terlahir kembar, maka mereka harus dipisahkan sejak kecil. Jika itu tidak dilakukan, maka Dewa akan murka kepada penduduk. Kisah Cinta Terlarang Saudara Sedarah Waktu terus bergulir hingga bertahun-tahun lamanya. Sawerigading dan We Tenriyabeng telah tumbuh dewasa. Sawerigading tumbuh menjadi pemuda yang gagah-perkasa. Ia memiliki tubuh yang tegap dan berwajah tampan. Begitu juga dengan We Tenriyabeng telah menjadi gadis cantik. Rambutnya panjang terurai dan senyumnya sungguh menawan. Suatu ketika Sawerigading sedang berjalan di sebuah desa, tiba-tiba ia melihat gadis yang sangat cantik berlalu di hadapannya. Sawerigading jatuh cinta pada pandangan pertama. Gadis itu sungguh mempesona. Ia ingin sekali berkenalan dan menjalin kasih dengannya. Maka dengan mengumpulkan segenap keberanian diri, Sawerigading menyapa gadis cantik itu. “Siapakah namamu, wahai gadis cantik?” tanya Sawerigading. “Namaku We Tenriyabeng,” jawab We Tenriyabeng dengan tersipu. Perkenalan Sawerigading dan We Tenriyabeng pun berlanjut. Sawerigading mengutarakan keinginannya untuk menikahi We Tenriyabeng. Begitu pula dengan We Tenriyabeng ternyata jatuh cinta kepada Sawerigading. Hati Sawerigading dan We Tenriyabeng berbunga-bunga. Cinta mereka berdua ternyata saling berbalas. Mereka pun setuju untuk melangsungkan pernikahan secepatnya. Sesuai adat yang ada, sebelum dilaksanakan pernikahan maka kedua orang tua mereka harus dipertemukan. Sawerigading dan We Tenriyabeng saling mengundang ayah dan ibu masing-masing ke tempat pertemuan. Ketika keduanya sepakat untuk meminta restu kedua orang tuanya, betapa terkejutnya mereka mengetahui bahwa mereka adalah saudara kembar yang terpisah. “Jadi, engkau adalah saudaraku?” Sawerigading berkata dengan mata terbelalak. Ia hampir tidak mempercayai kenyataan ini. Hancurlah perasaan Sawerigading dan We Tenriyabeng. Sawerigading dengan hati sangat kecewa pergi meninggalkan Kerajaan Luwu dan bersumpah tidak ingin kembali. Sedangkan, We Tenriyabeng pergi entah ke mana. Tidak ada lagi penduduk Luwu yang bertemu dengan Sawerigading dan We Tenriyabeng. Keduanya terlanjur kesal karena merasa dipermainkan nasib. Berusaha Melupakan Masa Lalu Diceritakan bahwa Sawerigading yang ketika itu pergi mengembara akhirnya tiba di sebuah negeri Tiongkok. Di sana dikabarkan ia mengalahkan beberapa kesatria Kerajaan Tiongkok sehingga diangkat menjadi pemimpin para kesatria. Sawerigading terus belajar berperang dan menghimpun kekuatan. Ia tidak ingin mengingat kisah cintanya dengan We Tenriyabeng yang kandas ketika menjelang pernikahan. Namun kehidupan terus berputar. Kisah cinta Sawerigading ternyata belum berakhir, ia bertemu seorang putri cantik asal Tiongkok bernama Cudai. Setelah sekian lama, ternyata Sawerigading menjadi seorang kapten yang perkasa. Dalam perjalanannya, ia berlayar ke daerah Ternate di Maluku, Sumbawa, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sunda dan Malaka. Pekerjaan berlayar menjadikannya pemimpin yang kaya-raya. Setelah menikah, Sawerigading dikaruniai seorang anak laki-laki, ia bernama I La Galigo dan bergelar Datunna Kelling. Dikisahkan bahwa I La Galigo ketika dewasa menjadi seorang kapten kapal seperti ayahandanya. Namun, ia tidak pernah menjadi seorang raja. I La Galigo dikabarkan memiliki empat orang istri dari berbagai negeri. Ia pun karunia anak yang salah satunya bernama La Tenritatta. La Tenritatta adalah keturunan terakhir yang dinobatkan di kerajaan Luwu. Amanat cerita rakyat mengenai kisah saudara kembar Sawerigading dan We Tenriyabeng dari Sulawesi Barat ini adalah kita diharuskan mengenal saudara sendiri. Sesama saudara harus menjalin silaturahmi dengan baik. Sebab jika tidak mengenal kerabat sendiri bisa-bisa kita berbuat salah kepada saudara kita sendiri. Semoga cerita rakyat dari Sulawesi Barat ini bisa memberi manfaat untuk Anda. Sampai jumpa di artikel The Jombang Taste berikutnya. Daftar Pustaka Rahimsyah, MB. 2007. Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara Lengkap dari 33 Provinsi. Bintang Usaha Jaya, Surabaya. Artikel Terkait
CeritaRakyat Sulawesi Barat - Asal Mula Tari Patuddu Cerita Rakyat Sulawesi Barat - Legenda Burung Cengnge NB: Jika cerita rakyat yang anda cari, tidak anda temukan dalam daftar diatas, mohon tinggalkan pesan dibawah.
Hampir semua provinsi di Nusantara memiliki legenda atau cerita rakyatnya masing-masing. Kali ini giliran Cerita Rakyat dari Sulawesi Barat yang akan Kakak ceritakan kepada adik-adik semua. Dongeng rakyat Sulawesi Barat ini bercerita mengenai asal muasal Pamboang. Tiga orang pemuda dari kampung Benua, berniat memperluas permukiman dan ladang penduduk, termasuk membangun pelabuhan agar masyarakat lebih makmur. Mereka diberi gelar I Lauase, I Lauwella, dan I Labuqang. Gelar tersebut didapat sesuai dengan bidang yang mereka kerjakan dalam mewujudkan keinginan mereka itu. I Lauase bertugas membuka hutan menjadi ladang dengan menggunakan wase, yaitu sejenis kapak. I Lauwella bertugas membabat dan membersihkan wella atau rumput laut di pantai untuk dijadikan tempat perdagangan. Sementara itu, I Labuqang bertugas meratakan tanah di pantai yang berlubang-Iubang, karena ulang buqang atau kepiting. Mereka berencana menyelesaikan pekerjaan mereka dengan baik dan dalam waktu yang cepat. Dengan demikian, mulailah mereka mengelola lahan tersebut. “Apa nama yang tepat untuk wilayah kota ini?” ujar I Labuqang. “Bagaimana kalau Pallayarang Tallu?”” seru I Lauase, “Pallayarang artinya tiang layar. Tallu artinya tiga. Berarti tiga tiang layar.” Ketiganya menganggap itu nama yang bagus. Pada suatu hart, datanglah sekitar pengungsi yang dipimpin oleh seseorang yang bernama Puatta Di Karena. Mereka berasal dari wilayah Adolang yang merupakan wilayah perbatasan dengan Pallayarang Talu. Mereka adalah pengungsi dari Kerajaan Passokkorang yang telah hancur diserang musuh. Setelah agak lama menetap di sana, Puatta Di Karena pergi menemui I Lauase dan mengajaknya bergabung dalam persekutuan Kerajaan Mandan “Biarkan aku berunding dulu dengan yang lain, datanglah kembali besok,” kata I Lauase. Ternyata, I Lauwase dan I laubuqang tidak setuju. Keesokan harinya, I Lauase menyampaikan kesepakatan bahwa mereka tidak berminat ikut bergabung dengan persekutuan itu. “Bagaimana kalau kami berikan tambo upah untuk kalian? Namun, wilayah ini harus masuk dalam persekutuan,” kata Puatta Di Karena. Dengan pertimbangan, yaitu jika mereka terus-menerus mendapatkan tambo, kehidupan masyarakatnya akan lebih makmur, ketiganya sepakat menerima tawaran tersebut. “Kapan kau akan mengantarkan tambo itu kepada kami?” “Seminggu dari sekarang,” kata Puatta Di Karena. Akhirnya, mereka bertiga masuk dalam persekutuan Kerajaan Mandar. Namun, Puata Di Karena tidak pernah datang memberikan upah tambo. Akhirnya, kata-kata tambo menjadi bahan pembicaraan masyarakat Pallayarang Talu. Lama-kelamaan nama daerah itu berubah menjadi daerah Tamboang, dan sekarang sudah berubah menjadi Pamboang. Pesan moral dari Cerita Rakyat dari Sulawesi Barat Asal Muasal Pamboang adalah segala macam masalah dapat diselesaikan dengan musyawarah. selain itu tepatilah semua janji yang kalian ucapkan. Baca cerita rakyat dari Sulawesi lainnya pada posting berikut ini Cerita Rakyat Sulawesi Barat dan Kalimantan Timur dan Kumpulan Cerita Rakyat Daerah Sulawesi Barat Navigasi pos
Disuntingdari buku Cerita Rakyat Sulawesi Barat Samba Paria yang ditulis oleh Suyono Suyatno pada 2016. Cetak. Kirim. Facebook. Twitter. Berita Terkait. Resep Jalangkote Ikan, Khas Mandar Sulbar; 1.012 Pelaku Usaha Kecil di Mamuju Disuntik Rp 1,8 M; Legenda I Karake Lette Hadapi Kerajaan Gowa;
Konon pada zaman dahulu kala, di sebuah daerah pegunungan di Sulawesi Selatan (kini Sulawesi Barat ), hidup seorang Anak Raja bersama hambanya. Suatu waktu, Anak Raja itu ditimpa sebuah musibah. Bunga-bunga dan buah-buahan di tamannya hilang entah ke mana dan tidak tahu siapa yang mengambilnya. Ia pun berniat untuk mencari tahu siapa pencurinya.
i83Zj. t6zcys4dy8.pages.dev/44t6zcys4dy8.pages.dev/355t6zcys4dy8.pages.dev/289t6zcys4dy8.pages.dev/391t6zcys4dy8.pages.dev/58t6zcys4dy8.pages.dev/274t6zcys4dy8.pages.dev/206t6zcys4dy8.pages.dev/350
cerita rakyat sulawesi barat